
Dibalik Layar Dunia Mengajar
Guru, sebuah profesi yang tidak pernah terpikir sedikit pun akan saya jalani di masa depan ketika masih kecil. Bagi saya, guru merupakan amanah yang sangat mulia karena sebagai simbol digugu dan ditiru. Sejak kecil, saya sangat senang berbagi pengetahuan dengan teman, ketika bermain, saya sering memerankan diri sebagai guru. Saya berpikir bahwa seorang guru harus mempunyai kemampuan yang lebih dari orang lain dan berdoa untuk bisa mendidik murid-muridnya dengan baik. Karena alasan tersebut, pada awalnya saya merasa tidak mampu dan tidak siap untuk menjadi seorang guru.
Namun, tugas sebagai guru akhirnya saya jalani setelah mengingat pesan almarhum Ibu saya yang bercita-cita putrinya menjadi orang yang bermanfaat, salah satunya yaitu menjadi seorang guru. Selama setahun mengajar, saya mulai merasa nyaman dan menemukan dunia saya. Banyak rekan yang saling mendukung. Akhirnya, dengan berjalannya waktu, saya menerima takdir saya sebagai seorang guru. Menjadi seorang guru, saya merasakan kebahagiaan tersendiri ketika mengajar. Semua beban pikiran seolah-olah hilang ketika berada di kelas dan bertemu murid. Mereka anak-anak istimewa dengan beragam karakternya.Tidak ada yang bodoh atau nakal, karena sejatinya, mereka memiliki kelebihan pada bidangnya masing-masing. Tugas guru lah yang harus terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri. Tugas ini memang tidak mudah, namun jika dijalani dengan penuh keikhlasan, semua kelelahan tidak akan terasa. Rasa lelah tergantikan dengan rasa kebahagiaan dan kebanggaan. Dengan menjadi guru, kita banyak belajar pengalaman hidup, sabar, ikhlas dan memahami kekurangan orang lain.
Pada awalnya, saya masih kurang percaya diri menjadi seorang guru, khawatir jika tidak bisa memberikan yang terbaik untuk murid-murid dan menjadi teladan bagi mereka, tapi saya terus berusaha dan belajar dari pengalaman orang lain, sehingga mulai menemukan kepercayaan diri bahwa saya mampu. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi murid-murid saya. Walaupun apa yang saya lakukan belum maksimal, tapi saya berharap semoga apa yang sudah saya berikan kepada murid-murid saya dapat bermanfaat dan berguna bagi mereka di masa depan. Kini salah satu penyemangat saya dalam mengemban amanah ini adalah ketika mengingat 3 perkara yang tidak terputus dari amal kita ketika menghadap-Nya, yaitu amal jariyah, anak yang sholih dan sholiha, serta ilmu yang bermanfaat.
Untuk para pejuang pendidikan, ada pesan dari KH. Dimyati Rois salah satu pengasuh pondok APIK Kaliwungu sekaligus ketua Dewan Syura DPP PKB dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional . Jika Anda menjadi guru hanya sekedar transfer pengetahuan, akan ada masanya dimana anda tidak lagi dibutuhkan, karena Google/AI lebih cerdas dan lebih tahu banyak hal daripada anda. Namun jika anda menjadi guru dan mentransfer adab, ketaqwaan dan keikhlasan, maka anda akan selalu dibutuhkan, karena Google tidak memiliki semua itu.
Oleh : Revita Yanuastuti,.S.Pd.