Atasi Kesulitan Bahasa Inggris Dengan Metode yang efektif dan…
Sampai saat ini saya percaya bahwa belajar Bahasa Inggris tidak memerlukan IQ atau intelegensi yang tinggi karena bahasa sejatinya adalah alat, dimana setiap orang mampu menggunakannya dan yang dibutuhkan hanya habit atau pembiasaan saja.
Belajar bahasa Inggris khsususnya di tingkat sekolah menengah terkadang masih sering kita temui beberapa kendala. Jika tidak diatasi dengan segera maka kendala tersebut akan menjadi hambatan tersendiri ke depannya.
Beberapa kesulitan yang sering kita jumpai seperti kurangnya motivasi siswa, kesulitan memahami materi, kurangnya keterampilan berbicara, masalah pronunciation (Pengucapan), keterbatasan kosakata, kurangnya praktek mendengarkan dan keterbatasan akses sumber daya. Sebagai pendidik, tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri. Kita harus berupaya mengubah kesulitan yang terjadi pada peserta didik dengan design pembelajaran yang tentu harus menarik, produktif dan menyenangkan.
Penulis akan mencoba mengurai beberapa kendala dalam belajar bahasa Inggris dan tentu harus kita cari solusinya. Mencari solusi harus tepat sesuai dengan kesulitan yang dihadapi diantaranya Pertama, kurangnya motivasi siswa, seperti tidak tertarik atau termotivasi untuk belajar bahasa Inggris yang bisa mengakibatkan kurangnya partisipasi aktif dalam kelas. Maka, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan seperti permainan bahasa, video, atau aplikasi interaktif. Selain itu, bisa juga mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan luar kelas yang berhubungan dengan bahasa Inggris, seperti klub bahasa Inggris atau acara budaya. Kedua, kesulitan memahami materi, contoh peserta didik merasa kesulitan dengan tata bahasa, kosakata, atau konsep-konsep lain yang diajarkan, maka terapkan pendekatan yang berbeda seperti pengajaran berbasis proyek atau penggunaan alat bantu visual, kemudian berikan latihan tambahan dan sumber daya tambahan seperti buku atau website yang menyediakan penjelasan dan latihan. Ketiga, kurangnya keterampilan berbicara seperti merasa canggung, malu atau kurang percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris. Maka ciptakanlah lingkungan yang mendukung dan bebas dari penilaian serta latihan berbicara secara rutin. Ajak siswa untuk berlatih berbicara dalam kelompok kecil atau dengan teman sebaya. Keempat, masalah Pronunciation (Pengucapan) contohnya peserta didik sering mengalami kesulitan dalam pengucapan kata-kata dalam bahasa Inggris. Dalam hali ini, guru mengarahkan untuk melakukan latihan fonetik secara teratur bisa menggunakan aplikasi yang sekarang banyak beredar di android serta ajak peserta didik mendengarkan dan meniru pengucapan dari penutur asli melalui video atau audio. Kelima, Keterbatasan Kosakata, maka guru bisa menggunakan teknik pengajaran kosakata yang menyenangkan seperti permainan kata, kartu flash, atau aplikasi kosakata serta mendorong peserta didik untuk membaca buku, artikel, atau cerita dalam bahasa Inggris untuk memperluas kosakata mereka. Keenam, keterbatasan akses ke sumber daya. Tidak semua sekolah atau siswa memiliki akses yang memadai ke sumber daya belajar bahasa Inggris seperti buku teks atau perangkat teknologi. Dalam hal ini, guru dapat memanfaatkan sumber daya online gratis seperti website pendidikan, video YouTube, dan aplikasi belajar bahasa. Selain itu, bisa berkolaborasi dengan sekolah lain atau organisasi serta instansi untuk mendapatkan bantuan atau sumbangan bahan ajar.
Dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat dari kesulitan-kesulitan peserta didik, banyak dari masalah dapat diatasi secara efektif, dan pembelajaran bahasa Inggris di kelas dapat menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan produktif.
Oleh : Sugiharti, S.Pd.
**Ditulis di Semarang 26 Juli 2024.