Peringatan Hari Santri Nasional
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata SANTRI itu ada 2 arti, (1) orang yang mendalami agama islam. (2) orang yg beribadah sungguh sungguh/orang sholeh.Nah dibulan oktober ini tepatnya tanggal 22 oktober 2022 insyaAllah Negara Indonesia akan memperingati hari santri.dan mungkin ini satu-satunya yang ada di Dunia. Pertanyaanya kenapa di Indonesia sampai ada hari santri? Insyaallah dalam artikel ini saya akan mencoba membahas sedikit tentang makna HARI SANTRI versi yang saya tahu saja ya…, saya tetap menerima setiap koreksi dari seluruh pembaca yang baik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Kemerdekaan Indonesia ada keringat darah dari kaum santri yang berjuang melawan penjajah belanda. Hampir kebanyakan tokoh-tokoh Pahlawan Nasional berlatar belakang santri.seperti Pangeran Diponegoro, K.H Hasyim Asy’ari Tebu Ireng Jombang, dan masih banyak lagi. Santri dalam sansekerta yang memiliki akar kata shastri sama dengan sastra atau kitab suci agama dan pengetahuan, ada pula yang mengatakan dari kata Cantrik yang berarti pembantu begawan atau resi.
Namun demikian, maksud Santri sebenarnya adalah murid yang sedang belajar agama di pesantren dimana disitu ada sosok sentral yang berpengaruh yaitu seorang Kyai. Murid-murid akan sangat segan, patuh dan menghormati Kyai tersebut karena sudah dianggap sebagai orang tua sendiri. Kyai banyak mengajarkan tentang agama dan arti kehidupan, sabar, ihklas, dan juga tegas. Bisa dikatakan di Era modern sekarang Kyai adalah proto tipe yang cocok menggambarkan sifat-sifat dari Ulama dan Nabi Muhammad saw, maka hampir bisa dipastikan baik buruknya masyarakat tergantung dari ajaran Kyai ditempat tersubut.
Selanjutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa peran santri dikehidupan sekarang sangat urgen,terbukti banyak publik figur yang latar belakanya adalah santri. Santri bisa ikut aktif berperan mengisi kemerdekaan Indonesia semisal menjadi guru, pejabat, pembisnis, bahkan sekelas presiden pun pernah di pegang oleh seorang santri.dan pada akhirnya mulai banyak lembaga pendidikan yang menghargai santri dengan menjamurnya instansi pendidikan yang berkarakter santri. Karena sudah terbukti di tengah masyarakat bahwa santri sangat baik segi akhlaqnya. Bahkan instansi kepolisian yang rating kepercayaanya anjlok saat ini banyak juga yang dari santri, karena hanya santri yang bisa merubah akhlaq diberbagai lini kehidupan masyarakat.bahkan banyak santri yang mendapat beasiswa dari berbagai macam perguruan tinngi di Indonesia. Sekali lagi, santri sangat dihargai di negeri yang bernama Indonesia ini.
Berangkat dari sejarah 77 tahun silam tepatnya tanggal 22 otober 1945 di mana terjadi peristiwa penting yang merupakan bagian dari perjuangan bangsa Indonesia. 77 tahun yang lalu, PBNU yang mengundang konsul-konsul NU dari Jawa dan Madura yang sebelumnya di tanggal 21 Oktober 1945 sudah bertemu di kantor PB ANO (Ansor Nahdlatul Oelama) di Jln. Bubutan VI/2 Surabaya. Atas arahan dari Hadrotusy syeh KH. Hasyim Asy’ari dalam rapat PBNU yang dipimpin oleh KH. Wahab Hasbullah menetapkan satu keputusan dalam bentuk “Resolusi Jihad Fi sabilillah” yg isinya sebagai berikut:…(Berperang dan menolak penjajah itu fardu ain yang harus dilakukan oleh tiap-tiap orang Islam baik laki-laki atau perempuan, anank-anak, bersenjata atau tidak bagi yang berada dalam jarak 94 km dari musuh. bagi yang berada lebih dari jarak lingkaran tadi menjadi fardhu kifayah)
Dalam waktu singkat, kabar berita tentang kewajiban perang jihad melawan penjajah sudah menyebar luas, sehingga menyulut semangat rakyat Surabaya dan sekitarnya. Pada masa itu setelah Indonesia menyatakan Kemerdekaanya kurang lebih 1 bulanan belum ada yang mengakui dari Negara lain atas kemerdekaannya. Seorang wartawan yang bernama Bung Tomo, satu hari setelah seruan resolusi jihad terus bersuara lewat radio untuk tidak percaya dengan sekutu dan mengingatkan akan adanya tentara sekutu yang akan datang ke Surabaya pada 10 Nobvember 1945. Singkat cerita pada akhirnya terjadilah pertempuran besar yang terjadi di tanggal 10 November dan sampai sekarang kita kenang dengan hari pahlawan. Banyak sekali dari kaum santri yang ikut berperang jihad melawan sekutu di hari itu, semoga Allah SWT mengampuni dan menempatkan disisi-Nya, Aamiin.
Namun demikian, di zaman sekarang banyak orang mengaku sebagai santri, walapun tidak pernah mengenyam pendidikan pesantren seperti yang semestinya. Akan tetapi, saya pernah mendengar pernyatan dari seorang mubaligh yang mengatakan begini, “Walaupun tidak pernah mondok di pesantren, tetapi mau mengamalkan ilmu seperti yang ada di dunia pesantren itu juga disebut seorang santri.”
Ada juga, quote dari Al marhum al magfurlah KH. Maemun Zubaer Rembang, dengan mengatakan “Alamate santri iku opo?…Alamate santri iku ngaji. Lah zaman saiki iku wong ngaji wes entek, seng akeh podo sekolah golek gelar sarjana. Kapan wong ngaji iku entek?…Wong ngaji bakal entek, yen Al-Qur’an ora di anggep ilmu, mung dianggep wacan lan sema’kan thok.”
Bertepatan dengan hari santri ini, kita jangan hanya sok ikut rame-rame mengatakan hari santri, tetapi bangunlah jiwa kesantrian dalam perilaku kita sehari-hari,minimal ikut mengamalkan ilmu agama yang diajarkan di pesantren itu. Insyallah kita akan selamat dunia akhirat, negara akan aman, makmur, dan sejahtera. Aamiin.
Oleh : Ustadz Mukhlasin, Al Hafidz