Peran Pemuda di Era Revolui Industri 4.0
Era digital yang ditandai dengan terbukanya arus informasi, sangat bermanfaat dalam mendorong transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan efektifitas guna mendukung pembangunan bangsa. Namun, apabila tidak berhati-hati sangat berpotensi untuk memporak porandakan bangsa. Oleh karena itu, pentingnya untuk menyiapkan spiritual dan emosional generasi muda agar dapat berkontribusi dan berkarya di masa depan.
Bulan Oktober menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sembilan puluh lima tahun lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemudi dari berbagai etnis dan latar belakang yang berbeda berkumpul untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda. Hal tersebut menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi sebuah refleksi agar kita tidak kehilangan jati diri sebagai pemuda harapan bangsa. Perjuangan bangsa Indonesia saat ini, sudah bukan lagi melepaskan diri dari penjajah, akan tetapi perjuangan bersama untuk memajukan bangsa. Bonus demografi jumlah pemuda dan angkatan kerja yang besar, akan dapat membawa Indonesia ke masa keemasan.
Era yang dihadapi oleh pemuda saat ini tentu berbeda. Perkembangan teknologi telah mengubah kehidupan manusia. Jika pada awal kemerdekaan, kemampuan yang dibutuhkan cukup dengan membaca, menulis dan berhitung. Pada era revolusi industri 4.0 butuh kemampuan teknologi, data dan psikologi disertai bahasa Asing. Era peradaban manusia terus bergerak, pemuda dituntut memiliki inovasi dan kreativitas disertai kemampuan menjunjung tinggi peradaban bangsa Indonesia. Inovasi dan emosi adalah dua hal yang tidak akan bisa digantikan oleh robot. Meskipun artificial intelligent dan robotika semakin canggih, akan tetapi tetap tidak akan mampu untuk menjalankan fungsi inovasi dan emosional.
Begitu pentingnya peran pemuda . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali), kecuali naungan-Nya: … Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah…” (HR. Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031).
Hadis yang agung tersebut menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mampu mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menerangkan keutamaan bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang telah dijelaskan di hadis tersebut. Imam Asy-Syafi’i berkata, “Demi Allah, hidupnya pemuda itu dengan ilmu dan takwa. Jika keduanya tidak ada, maka keberadaannya tidak dianggap ada.”
Oleh : Ropiatun Nafisah, S.Pd.