Di Sekolah Ini, ada JSN 45
Di Sekolah Ini, ada JSN 45
(Jiwa, Semangat, dan Nilai-nilai Kejuangan 45)
Negara Kesatuan Republik Indonesia atau sering dikenal dengan NKRI adalah sebuah negara kepulauan besar yang diapit oleh dua benua dan dua samudera. Negara ini dihuni oleh jutaan penduduk yang cukup heterogen. Berdirinya NKRI ditandai dengan proklamasi kemerdekaan yang naskahnya dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. NKRI terlahir dari sebuah bangsa yang besar yang memiliki jiwa, semangat, dan nilai-nilai juang (JSN). Hal itulah yang menjadi salah satu sebab meraih kemerdekaan dari penjajah melalui perjuangan selama sekian abad.
Jiwa, semangat, dan nilai-nilai kejuangan bangsa Indonesia tidak lahir seketika, melainkan sebuah proses panjang dari masa ke masa. Jika menilik sejarah, maka JSN sudah muncul pada masa kerajaan. Salah satunya, Mahapatih Gajah Mada yang hidup di masa kerajaan Majapahit pernah bersumpah, yaitu Sumpah Palapa, yang menyatakan tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara. Esensi dari sumpah tersebut adalah semangat kebangsaan yang ditanamkan memunculkan nilai-nilai kejuangan. Selanjutnya memasuki awal abad ke 20, JSN mulai nampak berbuah hasil dengan berdirinya organisasi Budi Utomo. Kemudian diikuti organisasi yang mengusung semangat kebangsaan lainnya. Puncaknya ikrar Sumpah Pemuda yang bersepakat untuk bertanah air, berbangsa, dan berbahasa yang satu. Perjuangan ditutup dengan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang menandakan Indonesia menjadi Negara merdeka dan berdaulat.
Nilai-nilai yang membersamai selama proses perjuangan memperoleh kemerdekaan bangsa Indonesia disepakati sebagai dasar, landasan, dan kekuatan serta daya dorong bagi para pendiri NKRI yang kemudian diistilahkan JSN 45. Nilai-nilai dasar dari JSN 45 dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) semua nilai yang terdapat dalam setiap Sila dari Pancasila; 2) semua nilai yang terdapat dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945; dan 3) semua nilai yang terdapat dalam Undang-undang Dasar 1945, baik pembukaan, batang tubuh, maupun penjelasannya.
Pasca kemerdekaan, JSN 45 menjadi pedoman dalam membangun Indonesia. Arah dan kebijakan pendidikan, ekonomi, pemerintahan, dan bidang lainnya tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam JSN 45. Sebagai contoh, dalam perundangan termaktub bahwa semua warga negara mendapatkan pendidikan minimal sampai dengan jenjang SMA (wajib belajar 12 tahun). Maka pemerintah berjuang untuk melaksanakan program tersebut, melalui penganggaran APBN agar pendidikan dapat diakses secara gratis, terutama bagi warga negara kelas menengah ke bawah. Walaupun realita saat ini, belum bisa menjangkau seluruh warga negara, karena keterbatasan APBN untuk pendidikan. Pada sisi masyarakat, yaitu para guru berjuang agar pendidikan di sekolah-sekolah semakin berkualitas, dan para siswa berjuang dengan bersungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran yang diikuti. Upaya memajukan pendidikan di Indonesia merupakan wujud dari implemetasi JSN 45 dalam membangun bangsa dan Negara.
Nilai-nilai yang terkandung dalam JSN 45 harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh semua lapisan masyarakat, maka perlunya pembiasaan yang akan menjadi budaya. Hal tersebut dapat dimulai pada generasi muda yang merupakan aset bangsa di masa yang akan datang. Tempat terbaik untuk pembiasaan adalah sekolah yang merupakan tempat belajar. Sekolah sebagai tempat pembiasan anak sejak dini, selain mengajarkan ilmu pengetahuan juga memberikan pendidikan nilai-nilai dasar kehidupan (pendidikan karakter). Oleh karena itu, sekolah harus mampu mengemas JSN 45 ke dalam aturan dan program sekolah, sehingga ketika JSN 45 menjadi budaya akan terbentuk karakter pada diri setiap siswa.
SMP Islam Terpadu (SMPIT) Harapan Bunda sebagai sebuah sekolah yang mengutamakan pendidikan karakter, sinergis dengan harapan tersebut. Bagi masyarakat, pendidikan di sekolah sangat berperan penting sebagai sarana perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan intelektual, harkat, martabat, dan perubahan akhlak. SMPIT Harapan Bunda dibentuk dengan sistem Full Day School. Full Day merupakan salah satu ciri Sekolah Islam Terpadu yang bertujuan untuk memberikan banyak kesempatan untuk siswa dalam memanfaatan waktu agar lebih produktif. Praktik nyata JSN 45 di SMPIT Harapan Bunda, diantaranya berketuhanan, musyawarah, persaudaraan, keberanian, dan perjuangan. Praktik pembiasaan dari “berketuhanan” yaitu selalu menanamkan iman dan takwa dalam setiap aktivitas, tidak hanya saat berada di tempat ibadah (Masjid). Setiap pagi siswa dilatih untuk pembiasaan shalat dhuha dan doa pagi sebelum memulai pembelajaran. Selain itu, siswa selalu diingatkan untuk menjaga adab, seperti: adab saat menuntut ilmu di kelas, adab makan, adab bergaul, dan adab dalam beraktivitas lainnya yang merujuk pada aturan agama (al Qur’an dan Shunnah). Praktik pembiasaan dari “bermusyawarah” dengan selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan civitas akademika sekolah (guru, orang tua, yayasan, dan masyarakat sekitar) secara kontinu. Komunikasi dan koordinasi yang baik akan memperkuat kesatuan untuk bersama-sama mensukseskan program-program sekolah.
Praktik pembiasaan lainnya, “persaudaraan” yaitu senantiasa mengajarkan kasih sayang dan tata krama kepada siswa. Sebagai orang Jawa pastinya hal tersebut tidak terpisahkan karena merupakan sebuah tradisi dan prinsip hidup dalam keseharian. Dimana, kakak kelas memberikan teladan dan menyanyangi adik kelasnya, sedangkan adik kelas menghormati dan bersikap santun terhadap kakak kelasnya. Sesama siswa saling membantu dan bekerjasama satu sama lain, saling mengingatkan dan menasehati dalam kebaikan. Praktik pembiasaan dari “keberanian” melalui kegiatan outing class, seperti berkemah, edu wisata, kunjungan belajar di luar sekolah. Kegiatan outing class melatih siswa untuk mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab. Terakhir, praktik pembiasaan dari “perjuangan” adalah bahwa selama siswa menempuh pendidikan di sekolah, ada ujian yang dilalui. Ujian tersebut berupa ujian pengetahuan dan keterampilan saat kenaikan kelas dan kelulusan maupun ujian lainnya, seperti lingkungan sosial, rasa jenuh, dan sifat malas. Semuanya harus ditaklukkan oleh siswa dengan sungguh-sungguh, kerja keras, dan do’a. Pembiasan-pembiasaan JSN 45 tersebut tentunya sesuai dengan visi misi SMPIT Harapan Bunda untuk menjadi sekolah yang unggul dalam akkhlak dan prestasi.
Oleh: Rianda Herlan Sapta Aji