Belajar sambil Berkreasi Oleh Masitoh, S. Pd
Membatik merupakan kegiatan karya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan diatas selembar kain. Ada beberapa teknik untuk membatik diantaranya membatik dengan canting tulis, membatik dengan teknik celup ikat, dan membatik dengan teknik coletan. Untuk proses pembelajaran mata pelajaran prakarya kelas 8 di SMP IT Harapan Bunda Semarang, aspek kerajinan yaitu membatik menggunakan teknik celup ikat atau sering disebut dengan batik jumputan.
Batik jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, diikat dengan tali dan di celup dengan warna. Batik ini tidak menggunakan malam sebagai bahannya, tetapi hanya menggunakan kain yang diikat dan diberi pewarna buatan untuk membentuk corak atau motifnya. Ada dua Teknik membuat batik jumputan yaitu dengan Teknik ikat dan Teknik jahitan. Teknik ikatan adalah Teknik mengikat kain dengan kencang supaya ketika dicelup, bagian yang diikat tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk motifnya. Teknik jahitan adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan benang atau tali rafia. Benang atau tali rafia tersebut ditarik sampai membentuk kerutan yang sangat rapat, sehingga ketika dicelup benang atau tali rafia tersebut akan menghalangi warna masuk kekain yang berkerut. Dalam proses pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang digunakan berasal dari alam. Namun, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna alami mulai ditinggalkan, hal ini terjadi karena pewarna sintesis memiliki jumlah warna yang hampir tak terbatas.
Selain itu, proses pewarnaan alam juga lebih rumit dari pada pewarna sintetis. Alat dan bahan yang digunakan dalam membatik jumputan adalah suntikan, karet gelang, kelereng, baskom, botol bekas, spatula, panic/dandang besar, kompor, pewarna sintetis, garam, cuka, air panas dan yang terakhir adalah kain. Biasanya kain yang sering digunakan kain mori jenis primissima, kain katun dan kain sutra. Jenis kain ini lembut dan memiliki daya serap yang tinggi sehingga memudahkan proses pengikatan dan pencelupan. Ada juga beberapa jenis kain yang sifatnya tidak cocok untuk proses Teknik ikat celup, diantaranya kain dari benang rayon atau kain yang mempunyai permukaan yang terlalu licin dan kain yang terlalu kaku atau keras serta tidak memiliki daya serap yang memadai. Dalam proses pembuatan batik jumputan peserta didik dibebaskan untuk menciptakan motif atau desain sesuai dengan inovasi dan kreatifitas mereka, sehingga pembelajaran ini sangat menyenangkan dan menambah pengetahuan tentang membatik. Tujuan dari proses pembelajarann ini adalah agar anak-anak mencintai batik karena batik merupakan salah satu seni terapan nusantara yang menjadi ciri khas kebanggan Indonesia.
Tahapan pembuatan batik celup ikat:
- Proses pengikatan
2. Prosess pewarnaan menggunakan botol sebagai alatnya.
3. Proses pewarnaan menggunakan suntikan sebagai alatnya
4. Proses melepaskan ikatan setelah pewarnaan
5. Hasil akhir