Adab Menyambut Idul Fitri
Puji syukur kehadirat Allah SWT, pada kesempatan ini kita masih dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh berkah dan kemuliaan yaitu Ramadhan. Sholawat serta salam kita haturkan kepada baginda nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua tergolong umat yang mendapatkan syafaatnya didunia hingga diakhirat kelak..Aamiin.
Ramadhan sudah memasuki hari-hari terakhir, artinya Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Idul Fitri merupakan kembalinya seseorang kepada keadaan suci atau keterbebasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah untuk menjadi insan yang semakin baik dalam ketaatan.
Hari raya Idul Fitri merupakan hari raya kemenangan dimana umat muslim merayakannya dengan kembali “buka puasa” atau makan. Itulah mengapa salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 Syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa. Sering kali, banyak orang yang terlena dengan makna Idul Fitri. Tak sedikit orang yang membeli baju atau barang baru atau menyediakan makanan yang banyak. Memang, tak ada salahnya seperti itu. Namun, kita sebagai umat muslim tidak seharusnya berlebihan. Bagaimanapun juga, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memaknai Idul Fitri sungguh-sungguh. Bukan soal banyaknya makanan yang kita punya di hari raya ini, melainkan berapa banyak bantuan yang kita beri untuk mereka yang kekurangan. Bukan soal barang atau baju baru dan mewah, melainkan seberapa bersihnya hati kita untuk mau memaafkan orang lain.
Adab Menyambut hari raya Idul Fitri
Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh umat islam setelah menjalani puasa selama satu bulan. Suasana semarak bahkan telah terasa beberapa hari sebelum waktu kemenangan tiba.
Bagi umat islam, merayakan hari kemenangan bukan hanya sekadar bersenang-senang, melainkan menjadi momen untuk semakin menguatkan hubungan antar sesama dan Allah SWT.
Oleh karena itu, terdapat beberapa adab yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri dan bernilai ibadah di sisiNya. Pertama, menghidupkan malam sebelum hari raya dengan takbir. Kita dapat menghidupkan malam hari raya dengan mengumandangkan takbir secara bersama-sama di masjid atau pun sendiri di rumah. Selain itu, kita dapat menjalankan amalan dan ibadah sunnah lainnya untuk meningkatkan keimanan dan takwa kepada Allah SWT. Kedua, mandi sebelum sholat Ied. Sebelum melaksanakan sholat Ied saat Idul Fitri, umat islam dianjurkan untuk membersihkan diri dengan mandi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan diri dari hadast kecil dan besar. Dari Nafi’ ia berkata: “Abdullah bin Umar biasa mandi pada hari Idul Fitri sebelum pergi ke tanah lapang.” (HR. Imam al-Bukhari). Ketiga, Menggunakan pakaian terbaik dan minyak wangi. Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya. (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak, hasan). Keempat, Makan Sebelum Sholat Idul Fitri. Sebelum berangkat sholat Idul Fitri, umat islam disunnahkan untuk makan terlebih dahulu. Hal ini berbeda dengan sholat Idul Adha yang menganjurkan untuk menyegerakan makan. Dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat sholat ‘ied pada hari Idul Fitri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sementara pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari sholat ‘ied baru beliau menyantap hasil kurbannya.” (HR. Ahmad 5:352). Alasan menyantap makanan sebelum melaksanakan sholat ied karena adanya larangan berpuasa pada hari tersebut sehingga sebagai pertanda bahwa saat Hari Raya Idul Fitri tak lagi berpuasa. Kelima, Saling bertegur sapa dan bersilaturahmi. Setelah melakukan sholat Idul Fitri dan khutbah selesai, sebaiknya bertegur sapa dan mengucapkan selamat dengan orang-orang di sekitar. Hal ini dilakukan untuk memperat tali silaturahmi yang terjalin sesama umat islam.
Semoga dihari yang fitri ini kita dapat kembali menjadi insan yang benar-benar suci dan insan yang semakin baik dalam ketaatan. Aamin.
Semarang, 13 April 2023
Dari berbagai sumber
Oleh: Nur Afni Sholihah Al Hafidzoh